Surabaya, fkg.unair – Pencapaian gemilang diraih Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Airlangga pada paruh awal tahun 2023. Bagaimana tidak, FKG UNAIR berhasil menyabet ranking 1 Time Higher Education World University Category by Subject di Indonesia serta ranking 1 Scimago Institution Dentistry di Indonesia.

Prestasi tersebut tak lepas dari peran tim penunjang yang dibentuk oleh FKG UNAIR. Tim tersebut terdiri dari 22 unit yang mengomando berbagai lini tugas demi memenuhi target kinerja fakultas. Salah satu peran besar di balik kinerja tim penunjang adalah kehadiran para perempuan sebagai koordinator maupun anggota tim.

Sebagai Fakultas Kedokteran Gigi ternama di Indonesia, FKG UNAIR sendiri memang diisi oleh banyak perempuan hebat. Hal tersebut turut diungkapkan oleh dosen Departemen Kedokteran Gigi Masyarakat Dini Setyowati, drg., M.PH., Ph.D. 

Ia menyebut bahwa FKG UNAIR menjadi salah satu fakultas dengan jumlah perempuan yang lebih banyak daripada laki-laki. Untuk itu, banyak dosen perempuan yang mengisi pos-pos penting di tim penunjang.    “Dari 22 tim penunjang, ada 16 ketua unit yang diisi oleh dosen perempuan,” tutur Ketua Unit Perencanaan dan Pengembangan Fakultas tersebut.

Meski begitu drg. Dini menekankan bahwa pemilihan tim penunjang tidak berdasarkan gender, melainkan keahlian dari masing-masing dosen maupun staf di FKG UNAIR. Tugas tim penunjang mencakup dukungan pelaksanaan program-program fakultas serta koordinasi antar departemen, prodi, dosen, dan mahasiswa. 

“Sehingga memang peran kami sangat strategis dalam pencapaian target kinerja fakultas serta peningkatan ranking internasional FKG UNAIR,” tuturnya. 

Tim penunjang FKG UNAIR tersebut terdiri dari Unit Humas; Kerjasama; Sistem Informasi; Perencanaan dan Pengembangan Fakultas; International Undergraduate Student; Publication Centre; Dental Journal; Kemahasiswaan; Inovasi Pembelajaran; IBA Fakultas Kedokteran Gigi; Research Centre; Riset Group Regenerative Dentistry; Riset Group Clinical & Evidence Based Dentistry; Riset Group Dental Public Health; Riset Group Dental Implant; Pengabdian Masyarakat dan Employee Reputation; Reviewer Beban Kinerja Dosen; Pengadaan Barang dan Jasa; SDGs, UI Greenmetrics, dan Zona Integritas; Penunjang Inovasi dan Produk; Stovit Online Series; serta Konversi Nilai MBKM.

Dari berbagai unt tersebut drg. Dini menyebut bahwa para staf dan dosen perempuan menunjukkan kinerja luar biasa karena mampu membagi waktu dan tanggung jawab sebagai pengajar, tim penunjang, dan perannya dalam keluarga. “Beban kerja kita memang lebih besar, tapi saya yakin kami memiliki kemampuan untuk menyeimbangkan antara karir dan keluarga. Terlebih support dari keluarga membantu kami untuk memberikan yang terbaik bagi fakultas lewat tim penunjang,” ungkapnya.
Peran penting perempuan dalam tim penunjang tersebut menjadi bentuk Gender Equality di lingkungan akademik FKG UNAIR. Kehadiran perempuan telah menjadi bagian penting dari pencapaian gemilang FKG UNAIR sebagai salah satu fakultas kedokteran gigi terbaik di Indonesia. (int)

source
https://unair.ac.id/