Surabaya, fkg.unair – Sebanyak 163 mahasiswa Program Studi Pendidikan Profesi Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga (FKG UNAIR) angkatan profesi 2021 melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di sejumlah Puskesmas. Kegiatan tersebut merupakan bentuk dari stase di bagian Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat (IKGM) FKG UNAIR.

Para mahasiswa terbagi menjadi 35 kelompok yang tersebar di 11 Puskesmas di wilayah kota Surabaya. Diantaranya yakni Puskesmas Pucang, Mojo, Keputih, Sawahan, Kalijudan, Tambakrejo, Mulyorejo, Klampis, Ketabang, Dupak dan Kenjeran.

PKL Profesi Puskesmas

PKL merupakan salah satu mata kuliah di program pendidikan profesi dokter gigi FKG UNAIR. Salah satu tujuan dari kegiatan ini ialah untuk memenuhi standar kompetensi dokter gigi indonesia, dimana salah satu kompetensinya adalah terkait dengan pelayanan di bidang kesehatan gigi dan mulut masyarakat.

Terdapat setidaknya tiga kegiatan besar yang diharapkan dapat diwujudkan melalui kegiatan ini. Yang pertama ialah mahasiswa dapat mengidentifikasi masalah kesehatan gigi dan mulut yang ada di masyarakat melalui penelitian epidemiologi. Kedua, mahasiswa dapat merancang program promosi kesehatan gigi dan mulut yang dapat membantu menyelesaikan masalah tersebut. Yang ketiga adalah, mahasiswa mampu mengevaluasi keberhasilan dari pelaksanaan program tersebut.

Dengan demikian, masing-masing kelompok akan mencari masalah kesehatan gigi dan mulut yang menjadi prioritas untuk diselesaikan, sesuai dengan kebutuhan di wilayah kerja dimana mereka ditempatkan.

Kegiatan ini berlangsung dari bulan Februari hingga Juni 2023 bagi para Mahasiswa Program Pendidikan Profesi Dokter Gigi FKG UNAIR angkatan 2021. Sementara bagi angkatan 2022, PKL direncanakan akan berlangsung di sekitar akhir bulan Juli atau awal Agustus 2023.

Penanggung jawab kegiatan ini, Dini Setyowati, drg., M.PH., Ph.D., berharap kegiatan PKL dapat membantu mahasiswa untuk beradaptasi dalam lingkungan masyarakat. “Melalui PKL ini mahasiswa diharapkan mampu mengimplementasikan ilmu yang mereka dapatkan selama program pendidikan sarjana kedokteran gigi ke dalam community real setting,” ungkapnya.

Selain itu, mahasiswa juga diharap mampu mengembangkan kompetensi dalam mengidentifikasi masalah kesehatan gigi dan mulut yang ada di masyarakat, memberikan solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut melalui suatu program yang berkelanjutan, serta mengevaluasi keberhasilan program tersebut secara keseluruhan. (STF)

source
https://unair.ac.id/