Surabaya, fkg.unairFakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Airlangga menambah satu lagi guru besar baru pada Rabu (26/7/2023). Prof. Dr. drg. Muhammad Luthfi, M.Kes. resmi dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Imunologi Molekuler Infeksi Rongga Mulut.

Prof. Luthfi kini tercatat sebagai Guru Besar FKG aktif ke-41, Guru Besar yang dimiliki UNAIR sejak berdiri ke-581, serta Guru Besar UNAIR PTN-BH ke-289.

Dalam prosesi pengukuhan tersebut, Prof. Luhfi membawakan orasi ilmiah bertajuk Peran Netrofil dalam Saliva sebagai Deteksi Dini Karies Gigi pada Anak Usia Dini.

Prof. Luthfi membuka orasinya dengan menekankan bahaya serta tingginya angka prevalensi karies gigi pada anak usia dini. “Terlebih Indonesia adalah salah satu negara dengan peringkat tertinggi. Hampir 90 persen anak usia dini mengalami karies gigi di Indonesia. Hal tersebut mengharuskan kita berpikir keras untuk menanggulanginya,” papar lelaki kelahiran Surabaya, 6 Maret 1967 itu.

Pengukuhan Guru Besar Prof Luthfi

Dari situ, ia menekankan peran sel efektor netrofil dalam saliva sebagai deteksi dini karies gigi anak. Netrofil sendiri bagaikan garis pertahanan pertama host melawan patogen dan mampu membunuh mikroba yang menyerang gigi.

Penggunaan netrofil dapat diarahkan sebagai sarana terapi baru karies gigi anak karena peran dan fungsi netrofil yang abnormal akan menyebabkan kerusakan jaringan host. 

“Untuk itu diperlukan pembuatan Kit deteksi dini dari rasio ekspresi marker CD89/CD35 pada permukaan netrofil dalam saliva untuk mencegah terjadinya karies gigi pada anak usia dini,” tutur dosen dengan 27 publikasi terindeks Scopus tersebut.

Dalam pidato penutup, Lektor Kepala Departemen Biologi Oral mengucapkan terima kasih mendalam kepada keluarga, civitas akademika FKG UNAIR, dan seluruh pihak yang telah mendukung dirinya hingga sampai pada titik ini. (int)

source
https://unair.ac.id/