Surabaya, fkg.unair – Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Airlangga kembali menggelar Stovit Online Series (SOS) 2023 pada Sabtu (16/9/2023). Kali ini, SOS 2023 mengundang Assoc. Prof. Dr. Noor Azlin Yahya dari Universiti Malaya, Malaysia sebagai pembicara.

Pada kesempatan tersebut, Dr. Noor Azlin membawakan materi bertajuk “Bioactive Materials and Caries Prevention.” Ia menyebut bahwa material bioaktif telah sejak lama diteliti serta memiliki trial klinis jangka panjang sehingga memiliki efikasi tinggi dalam penanganan karies.

“Material bioaktif merupakan salah satu jenis material dental yang berinteraksi dengan jaringan hidup dalam gigi manusia. Ia mulai digunakan pada tahun 1970-an ketika Wilson dan Kent menemukan Glass Ionomer Cements (GIO),” terang Dr. Noor Azlin.

Material bioaktif ini, lanjut Dr. Noor Azlin, berfungsi sebagai pelindung gigi dari serangan asam yang dikeluarkan oleh flouride, kalsium, fosfat, serta pembentukan hidroksiapatit pada gigi. Material ini juga dinilai efektif mendorong remineralisasi pada struktur gigi.

Selain Glass Ionomer Cements, yang menjadi awal mula penggunaan material bioaktif, jenis material ini juga dapat ditemukan pada bahan restorasi alkasit. “Pada alkasit, material bioaktif berfokus pada sifat bioaktivitas dengan memasukkan bahan pengisi basa dalam matriks resin metakrilat,” ungkap staf pengajar di Departement of Restorative Dentisty, Universiti Malaya ini.

Pada perawatan karies gigi, material bioaktif biasa digabungkan dengan Silver Diamine Flouride (SDF), produk pasta gigi, atau produk pencuci mulut. “SDF sendiri sudah di-approve oleh Food and Drug Administration (FDA). Ini merupakan solusi topikal yang merawat serta mencegah karies gigi dan mengurangi sensitivitas gigi,” papar Dr. Noor Azlin.

Dengan berbagai keuntungan yang ditawarkan oleh material bioaktif, Dr. Noor Azlin sangat menyarankan penggunaan material ini untuk perawatan gigi. Material bioaktif sudah tersedia di pasaran dan telah digunakan selama beberapa dekade hingga sekarang.

Tak hanya itu, jika dibandingkan dengan material konvensional, material bioaktif juga hanya berbeda pada proses pengaplikasiannya saja. “Riset-riset lain juga sedang dilakukan untuk meningkatkan fungsi material ini. Salah satunya mengukur bagaimana penambahan kaca bioaktif ke GIC dapat meningkatkan sifat bioaktivitas,” pungkas Dr. Noor Azlin. (agn)

source
https://unair.ac.id/