Orang dengan HIV (ODHIV) merupakan individu yang telah terinfeksi oleh Human Immunodeficiency Virus (HIV), sebuah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh, khususnya sel CD4 atau sel T-helper. Akibat dari infeksi ini, sistem kekebalan tubuh menjadi lemah, sehingga tubuh lebih rentan terhadap berbagai infeksi dan penyakit lainnya. Namun, penting untuk dicatat bahwa memiliki HIV tidak serta-merta berarti seseorang mengidap AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome). AIDS adalah tahap lanjut dari infeksi HIV, di mana sistem kekebalan tubuh sudah sangat melemah dan rentan terhadap berbagai infeksi berat dan penyakit terkait.

Stigma terhadap ODHIV merupakan masalah serius yang dihadapi oleh masyarakat. Sikap negatif, prasangka, dan diskriminasi sering kali mengiringi kehidupan sehari-hari ODHIV, menghambat akses mereka terhadap berbagai layanan, termasuk layanan kesehatan, pendidikan, dan pekerjaan. Bahkan, di lingkungan sosial, mereka bisa diasingkan oleh keluarga, teman, dan masyarakat luas. Stigma ini tidak hanya merugikan individu, tetapi juga komunitas yang terdampak HIV/AIDS, dan menghambat upaya pencegahan, pengobatan, serta dukungan bagi ODHIV.

Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengurangi stigma ini melalui pendidikan, peningkatan kesadaran, dan advokasi. Edukasi yang akurat dan inklusif menjadi kunci untuk menghilangkan prasangka yang salah dan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang HIV. Selain itu, dukungan yang lebih besar dan penuh empati bagi ODHIV diperlukan untuk membangun masyarakat yang lebih adil dan inklusif.

Gambar1. Edukasi tentang HIV

Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga menunjukkan kepeduliannya terhadap ODHIV dengan menyediakan layanan pencabutan gigi bagi mereka yang membutuhkan. Layanan ini diberikan melalui Program Pengabdian Masyarakat sebagai bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi dan juga sebagai kontribusi nyata dalam mendukung implementasi Sustainable Development Goals (SDGs). Kegiatan ini dilaksanakan bekerja sama dengan Kelompok Dukungan Sebaya (KDS) Yayasan Mahameru Surabaya yang merupakan bagian dari komunitas ODHIV, serta Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas Airlangga.

Gambar 2. Screening Kesehatan Gigi dan Mulut Kelompok Dukungan Sebaya Yayasan Mahameru

Dr. Ni Putu Mira Sumarta, drg., Sp.BMM., Subsp.T.M.T.M.J (K), yang akrab dipanggil Dr. Mira memimpin kegiatan pengabdian masyarakat ini dan menyampaikan apresiasi atas sambutan yang positif dari para peserta dan KDS Mahameru Surabaya. Kegiatan berlangsung secara interaktif, dengan anggota Mahameru yang aktif berpartisipasi di setiap sesi. Dr. Mira juga memberikan Booklet Panduan informatif untuk menjaga Kesehatan gigi dan mulut ODHIV serta penjelasan kepada pasien mengenai pentingnya segera berkonsultasi ke dokter gigi di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas Airlangga jika ada keluhan. Selain itu, kegiatan ini juga mencakup pemeriksaan awal bagi pasien yang membutuhkan pencabutan gigi, pengecekan darah, serta pelaksanaan pencabutan gigi di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas Airlangga. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk memberikan dukungan kepada ODHIV dalam meningkatkan pemahaman dan penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, dan sains (IPTEKS), khususnya dalam hal penanganan pencabutan gigi. Selain itu, kegiatan ini juga mencakup penyuluhan, pendataan, pemeriksaan klinis rongga mulut, dan tindakan pencabutan gigi. Dr. Mira berharap bahwa melalui kegiatan ini, masyarakat dapat lebih teredukasi mengenai pentingnya menjaga kesehatan rongga mulut dan memahami cara pengelolaan sampah infeksius setelah tindakan pencabutan gigi.

Gambar 3. Tindakan Pencabutan Gigi di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas Airlangga

Keberhasilan kegiatan ini juga didukung penuh oleh Ketua Departemen Bedah Mulut Maksilofasial Universitas Airlangga, Dr. R. Aries Muharram, drg., M.Kes., Sp.BMM., Subsp.C.O.M. (K), staf pengajar Departemen Bedah Mulut Maksilofasial Universitas Airlangga, Andra Rizqiawan, drg., PhD., Sp.BMM., Subsp. T.M.T.M.J (K)., FICS, dan mahasiswa Program Pendidikan Dokter Gigi Spesialis (PPDGS) Bedah Mulut Maksilofasial Universitas Airlangga seperti Yuliana Merlindika Sembadani, drg., Danang Dewantara Ananda Putra, drg., Agata Nadia Sekarpratiwi, drg., serta rekan-rekan PPDGS BMM lainnya. Mereka semua berperan penting dalam memastikan kesuksesan kegiatan ini.

Ketua KDS Mahameru menyampaikan harapan agar kegiatan ini dapat terus berjalan dengan lancar, memberikan fasilitas kesehatan yang layak bagi anggotanya, dan membantu menghapus stigma masyarakat terhadap ODHIV. Kegiatan ini ditutup dengan penyerahan sertifikat kepada Yayasan Mahameru dan Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas Airlangga sebagai bentuk apresiasi dan terima kasih atas dukungan mereka dalam pelaksanaan Pengabdian Masyarakat yang diselenggarakan oleh Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial.

Gambar 4. Penyerahan Sertifikat oleh Ketua Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial kepada Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas Airlangga dan Perwakilan dari Yayasan Mahameru

 

Program ini merupakan bukti nyata komitmen Universitas Airlangga dalam memberikan kontribusi bagi masyarakat, khususnya dalam mendukung kesehatan dan kesejahteraan ODHIV, sekaligus upaya untuk terus mendorong inklusi sosial dan mengurangi stigma terkait HIV/AIDS di Indonesia.

source
https://unair.ac.id/