Surabaya, fkg.unair.ac.id – Departemen Ilmu Kedokteran Gigi (IKGA) Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga (FKG UNAIR) kembali melangsungkan kegiatan pengabdian masyarakat (pengmas). Kali ini, pengmas dilakukan di Whiz Kids Play School, Surabaya pada tanggal 1-2 September 2023.

Dengan tajuk “Pemberdayaan Guru & Orang Tua Siswa Pra-Sekolah dalam Tatalaksana Kegawatdaruratan Gigi Anak”, kegiatan ini dihadiri oleh guru, orang tua, serta lebih dari 150 murid. Sesuai dengan judulnya, kegiatan yang dilakukan meliputi pemberian edukasi kepada guru dan orang tua siswa pra-sekolah mengenai kegawatdaruratan gigi pada anak dan bagaimana cara menanganinya.

Edukasi yang diberikan oleh drg. Rosiana Prayogo singkat, jelas, aplikatif, dan mudah dimengerti. Berdasarkan pre-test yang dilakukan, rupanya pengetahuan awal para peserta terhadap bidang ini masih sangat minim. Namun dengan antusiasme peserta, post-test yang diberikan berhasil menunjukan tingkat pemahaman yang tinggi dalam menangani kasus kegawatdaruratan pada anak.

Selain edukasi, pelatihan dengan menggunakan model gigi avulsi dan susu juga dilakukan agar para peserta tidak hanya mendengarkan teori saja, namun juga langsung mengaplikasikan langsung materi yang telah diterima.

Dengan melibatkan keikutsertaan mahasiswa Program Pendidikan Dokter Gigi Spesialis (PPDGS) KGA, kegiatan ini juga memberikan pelayanan konsultasi dan pemeriksaan kondisi gigi geligi siswa pra-sekolah Whiz Kids Play School.

Kegiatan yang diketuai oleh Dr. Sindy Cornelia Nelwan, drg., Sp.KGA, K-KKA(K). ini juga dihadiri oleh staf departemen KGA yakni Mega Moeharyono Puteri, drg., Ph.D., Sp.KGA, K-AIBK, serta Dimas Prasetianto Wicaksono, drg., M.Kes., Ph.D.

Para peserta terlihat aktif bertanya dan berdiskusi dengan narasumber. Hal ini menunjukkan bahwa mereka sangat tertarik untuk mempelajari materi yang diberikan. Orang tua juga terlihat sangat antusias dalam mengetahui kondisi kesehatan mulut anaknya, pada sesi konsultasi.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman peserta tentang perilaku apa yang harus dilakukan bila terjadi kasus trauma, khususnya avulsi (terlepasnya gigi dari socketnya) pada anak-anak. Mengingat angka kasus ini terbilang cukup tinggi, maka peserta juga harus mengetahui faktor utama dalam penanganan kasus ini.

“Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan orang tua dan guru dapat lebih siap dalam menangani kasus trauma, khususnya kasus avulsi (terlepasnya gigi dari socketnya) pada anak, sehingga dapat mencegah terjadinya komplikasi dan meningkatkan keberhasilan perawatan,” sebut Dr. Sindy Cornelia Nelwan, drg., Sp.KGA, K-KKA(K) selaku ketua kegiatan pengmas.Kedepannya, baik dari pihak IKGA FKG UNAIR, maupun guru dan orang tua siswa di Whiz Kids Play School berharap agar kegiatan edukasi seperti ini dapat terus dilakukan. Pelaksanaan kegiatan pengmas ini merupakan salah satu bentuk penerapan dari poin ketiga Sustainable Development Goals (SDGs) yakni Good Health and Well Being. STF

source
https://unair.ac.id/